KEMBAR SIAM
Oleh dr.H.K.Suheimi
Dunia menangis, airmata bercucuran ketika Ladan dan Laleh Bijani meninggal dunia. Masih terbayang senyumannya, masih terbayang betapa kedua gadis ini dalam satu kerudung, cantik baik ceria, tapi bayangan itu segera menghilang begitu membaca berita keduanya meninggal dunia. Menariknya berita ini membangkitkan keinginan saya mengutak atik internet. Dari bahan bacaan internet inilah yang ingin saya sajikan pada para pembaca.
Sebelumnya Lelah dan Ladan sudah pergi ke Jerman untuk mengupayakan pemisahan itu pada 1996 lalu, namun di sana mereka ditolak. Dokternya geleng kepala menyatakan tak sanggup melakukan operasi pemisahan itu, karena resikonya terlalu besar. Baru setelah akhir tahun lalu, dokter Singapura menerima mereka. Dan bersedia melakukan operasi yang beresiko itu - Ladan dan Laleh Bijani, kembar siam asal Iran, sudah siap mental menjalani operasi pemisahan kepala di Singapura. Keduanya sudsah siap meski risikonya terlalu berat, kematian.
Dia berharap pemisahan dengan saudaranya itu berhasil baik. "Kami merasa senang dan bersemangat tapi sedikit grogi menghadapi operasi itu," ujar Ladan.
Inilah untuk pertama kalinya tim dokter RS Raffles memisahkan kembar siam dewasa. Selama ini mereka dikenal sebagai ahli pemisahan kembar siam yang masih bayi.
Wakil ketua tim bedah Bijani bersaudara, Keith Goh, pernah sukses memisahkan bayi kembar siam Nepal di Singapura 2001 lalu. Namun untuk kasus Bijani, Goh mengatakan salah satu atau keduanya bisa saja meninggal akibat operasi itu.
Namun kemungkinan itu tak membuat Ladan takut. "Kami sama sekali tidak takut menghadapi operasi," ujar Ladan ketika ditanya apa yang paling ditakuti menjelang operasi itu.
"Dr Goh sudah memberitahu kami operasi ini mempunyai risiko yang sangat tinggi dan menjelaskan semua pilihannya. Tapi kami bahagia masih punya pilihan (bisa hidup terpisah)," imbuhnya.
Keinginan hidup terpisah itu sangat kuat karena masing-masing punya cita-cita berbeda. Keduanya adalah pengacara hebat. Namun Lelah ingin melanjutkan karirnya menjadi wartawan sedangkan Ladan tetap di jalur hukum. Kedua profesi yang memang tidak bisa dilakukan kalau mereka tetap bersatu. Namun ada keinginan yang sangat sederhana. "Kami ingin bisa saling melihat tanpa cermin," ujar Lelah.
Keinginan hidup terpisah itu sangat kuat karena masing-masing punya cita-cita berbeda. Keduanya adalah pengacara hebat. Namun Lelah ingin melanjutkan karirnya menjadi wartawan sedangkan Ladan tetap di jalur hukum. Kedua profesi yang memang tidak bisa dilakukan kalau mereka tetap bersatu. Namun ada keinginan yang sangat sederhana. "Kami ingin bisa saling melihat tanpa cermin," ujar Lelah.
KEMBAR siam adalah kejadian langka yang terjadi pada satu dari 40 ribu kelahiran. Sebenarnya, ini adalah bayi kembar identik yang gagal memisah setelah pembuahan telur berlangsung 13 hari. Sampai kini, pemicu kejadian bayi kembar siam belum sepenuhnya diketahui. Perlekatan kembar siam bisa terjadi di berbagai lokasi, misalnya bagian kepala (kraniopagus), dada (thoraopagus), dan punggung (pygopagus). Operasi pemisahan biasanya berakhir sukses. Namun, tak jarang pemisahan bayi kembar mengandung kontroversi karena adanya kerugian pada salah satu bayi. Berikut ini beberapa kasus bayi kembar siam yang terkenal.
Eng dan Chang Bunker, dari Siam lahir dengan badan bagian atas menempel dan berdampingan, kembar ini tak pernah dipisahkan sampai meninggal dunia.
Marsha dan Dasha Krivoshyapovy, memiliki dua kepala, empat tangan dan dua kaki mrk adalah kembar hidup dan tidak dipisahkan
Mary dan Jodie lahir di Manchester, Inggeris dg satu hati dan paru-paru
Satu hal yang membanggakan kita adalah Tim dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil mengoperasi bayi kembar siam tipe omfalofagus yang menyatu rongga perut dan panggulnya. Keberhasilan itu tercatat sebagai prestasi ketiga kalinya bagi RSCM
Kedua bayi kembar siam itu bernama Perina Nurfarida (Rina) dan Perani Nuraida (Rani) itu lahir 21 April 2002 di Rumah Sakit Umum Daerah Serang, Banten. Pada usia satu hari, bayi pasangan Nunik (24) dan Dian Nurfalah (27) langsung dirujuk ke RSCM.
Kedua bayi itu mengalami penyatuan hati dengan penampang perlengketan 11,5 x 11 cm. Selain itu ujung usus halus dan usus besar menyatu dan bermuara pada kloaka (rongga dalam tubuh bawah) bersama saluran dari kandung kemih.
"Hanya ada satu lubang pembuangan untuk air besar maupun air seni," kata Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RSCM dr Asril Aminullah SpA(K) beberapa waktu lalu.
Pada masing-masing bayi terdapat sepasang ginjal dengan sistem saluran kemih menyilang satu sama lain. Meski kedua tulang panggul terpisah, mereka hanya memiliki satu ovarium dan satu uterus rudimenter.
Tim dokter yang dipimpin Asril Aminullah memutuskan mengoperasi Rina dan Rani dua kali. Tim dokter antara lain terdiri dari ahli bedah anak, ortopedi, dan urolog.
Operasi pertama dilakukan 27 Mei 2002 untuk membuat lubang anus buatan. Seperti yang dipublikasikan dalam siaran pers RSCM, Rabu (26/2), operasi berlangsung lancar. Namun, operasi kedua terpaksa ditunda karena selama perawatan bayi masih sering diare dan terinfeksi saluran kemihnya.
Operasi kedua untuk memisahkan mereka akhirnya berlangsung, Selasa (25/2). Dalam operasi selama 14 jam-pukul 09.35-23.40-itu, muncul berbagai penyulit. Selain perdarahan saat pemisahan hati, saluran kemih yang saling bersilang sulit diidentifikasi. Banyaknya perlengketan dan upaya reposisi tulang panggul dan pubis, menambah lamanya waktu operasi. Bayi juga menurun suhu badannya (hipotermia) dan kekurangan oksigen (asidosis)
Selesai dioperasi, Rani tiba di ruang perawatan intensif anak pukul 00.30 dan Rina pukul 01.15. Selama dirawat di ICU (intensive care unit) Rina tetap mengalami hipotermia dan asidosis. Meski berbagai upaya telah dilakukan, Rina akhirnya meninggal, Rabu (26/2), pukul 08.35. Sedang Rani masih dalam kondisi kritis.
Kembar siam adalah kembar identik yang embrionya tidak membelah dua secara sempurna pada dua minggu pertama kehamilan. Secara teori, penyebab dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan gangguan lingkungan. (iis)
Kedua bayi kembar siam itu bernama Perina Nurfarida (Rina) dan Perani Nuraida (Rani) itu lahir 21 April 2002 di Rumah Sakit Umum Daerah Serang, Banten. Pada usia satu hari, bayi pasangan Nunik (24) dan Dian Nurfalah (27) langsung dirujuk ke RSCM.
Kedua bayi itu mengalami penyatuan hati dengan penampang perlengketan 11,5 x 11 cm. Selain itu ujung usus halus dan usus besar menyatu dan bermuara pada kloaka (rongga dalam tubuh bawah) bersama saluran dari kandung kemih.
"Hanya ada satu lubang pembuangan untuk air besar maupun air seni," kata Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RSCM dr Asril Aminullah SpA(K) beberapa waktu lalu.
Pada masing-masing bayi terdapat sepasang ginjal dengan sistem saluran kemih menyilang satu sama lain. Meski kedua tulang panggul terpisah, mereka hanya memiliki satu ovarium dan satu uterus rudimenter.
Tim dokter yang dipimpin Asril Aminullah memutuskan mengoperasi Rina dan Rani dua kali. Tim dokter antara lain terdiri dari ahli bedah anak, ortopedi, dan urolog.
Operasi pertama dilakukan 27 Mei 2002 untuk membuat lubang anus buatan. Seperti yang dipublikasikan dalam siaran pers RSCM, Rabu (26/2), operasi berlangsung lancar. Namun, operasi kedua terpaksa ditunda karena selama perawatan bayi masih sering diare dan terinfeksi saluran kemihnya.
Operasi kedua untuk memisahkan mereka akhirnya berlangsung, Selasa (25/2). Dalam operasi selama 14 jam-pukul 09.35-23.40-itu, muncul berbagai penyulit. Selain perdarahan saat pemisahan hati, saluran kemih yang saling bersilang sulit diidentifikasi. Banyaknya perlengketan dan upaya reposisi tulang panggul dan pubis, menambah lamanya waktu operasi. Bayi juga menurun suhu badannya (hipotermia) dan kekurangan oksigen (asidosis)
Selesai dioperasi, Rani tiba di ruang perawatan intensif anak pukul 00.30 dan Rina pukul 01.15. Selama dirawat di ICU (intensive care unit) Rina tetap mengalami hipotermia dan asidosis. Meski berbagai upaya telah dilakukan, Rina akhirnya meninggal, Rabu (26/2), pukul 08.35. Sedang Rani masih dalam kondisi kritis.
Kembar siam adalah kembar identik yang embrionya tidak membelah dua secara sempurna pada dua minggu pertama kehamilan. Secara teori, penyebab dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan gangguan lingkungan. (iis)
Pasangan kembar yang dihasilkan daripada satu telur, yang kemudiannya pecah untuk menghasilkan dua jasad akan menjadi pasangan kembar satu uri. Kembar yang dihasilkan begini biasanya mempunyai sifat yang sama, sama ada keduanya lelaki atau perempuan, rupa paras yang sama dan juga sifat dan perwatakan yang hampir-hampir sama. Jika pasangan kembar yang dihasilkan dari dua telur atau non-identical twin biasanya mempunyai sifat yang berbeda iaitu seorang lelaki dan seorang perempuan dan rupa paras, perwatakan dan sifat mereka tidak sama. Dalam kembar yang sama biasanya satu uri sahaja yang dihasilkan dan uri ini digunakan bersama oleh kedua-dua bayi ketika dalam kandungan. Dan pasangan kembar yang tidak sama uri biasanya ada dua, satu bagi setiap bayi.
Identical twin dari satu embryo kebanyakan menjadi dua insan (lengkap) sama rupa,, jantina, dan lain-lain.
Kembar siam juga dari identical twins tetapi menghadapi masalah pembandingan anggota kepada dua daripada satu embryo. Dengan ini kedua jasad tidak berpisah seluruhnya tetapi sebahagian daripada anggota mereka ini akan berganding atau terbendung. Bahagian anggota yang mungkin terbendung ini berbeza antara satu pasangan kembar siam dengan yang lainnya. Ada yang berbendung di bahagian dadanya dengan berkongsi satu jantung, ada pula yang berbendung di bahagian abdomen iaitu berkongsi satu tali perut sahaja.
Pembedahan untuk memisahkan kembar siam, biasanya hanya dilakukan pada kes yang berganding pada bahagian yang kurang penting seperti bahu atau punggung. Gandingan anggota penting seperti jantung, tali usus atau otak tidak boleh dibedah. Pernah juga tercatat dalam sejarah kembar siam ini terus hidup hingga ke akhir hayat. Mereka berbendung di bahagian tubuh. Kedua kembar ini mempunyai perwatakan yang amat berlainan dan setiap seorang mempunyai isteri dan keluarga sendiri. Mereka bergilir-gilir menjalankan tugas masing-masing. Akhirnya apabila seorang mati, kembar yang kedua juga mati.
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah firman suci Nya dalam Al Qur"an
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang-orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah roboh" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:"Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?". Ia menjawab:"Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, bagaimana kami menyusunnya kembali, kemudian Kami mentupnya kembali dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata:"Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. 2:259)
Padang 16 Juli 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar