LUBUAK PARAKU
Oleh : Dr.H.K.SuheimiKamis 20 Mai almanak merah, saya tak masuk kantor, keluarga dan anak-anak minta raun sabalik. Semula anak yang kecil minta berenang, kesukaannya, kadang-kadang di hotel, di fitness senter atau di Teratai. Tapi hari itu semua mereka saya ajak ke Lubuak Paraku, bawa nasi bungkus, makan bersama kemudian menceblung masuk sungai dan berenang sepuas-puasnya. Berbeda dengan berenang di kolam renang, ternyata semua anak-anak asyik dan senang berenang di lubuak Paraku ini. Airnya jernih, bening, dasarnya terlihat biru berbuih putih karena air itu jatuh dari batu-batu besar.
Di jeram-jeram itu air bergulung, berputar, berbuih menimbulkan bunyi yang mengasyikkan. Sungai yang mengalir di Lubuak Paraku itu mengalir diantara celah dua buah bukit, dengan batu-batuan yang besar, di tengah hutan rimba yang lebat, di tingkah suara burung dan nyanyian jangkrik. Suasana yang sangat asri dan menawan serta menyejukkan. Kalau tidaklah karena di hukum waktu, mau kami berlama-lama disana. Betapa tidak, berenang di air yang be rsih, jernih, mengalir, berisik, disela-sela batu, di tengah-tngah jeram. Dengan berdiri di bawah jeram, terasa badan inibagaikan di urut-urut oleh belaian air, senang asyik sejuk dan segar. Saya teringat waktu pergi ke Solo, menyaksikan physio terapi untuk anak-anak cacat yang rusak sarafnya, tak berfungsi ototnya, mereka di mandikan dalam suatu bak mandi yang airnya dibikin ada arus yang bergelombang. Saya tanya harga bak mandi yang bisa membikin air bergerak, mengalir dan bergelombang itu, ndak tanggung-tanggung mahalnya. Padahal airnya tetap itu ke itu juga yang di putar, di bikin gelombang. Disini, di Lubuak Paraku ini, airnya jernih, selalu berganti, mengalir dengan deras seperti dicurahkan dari batu ke batu, lalu menimpa tubuh dan badan, betapa enak dan nyamannya. Dan yang paling penting semua itu adalah obat, obat untuk jasmani dan obat untuk rohani. Kesegaran yang di timbulkannya bukan main, memacu untuk bisa bekerja lebih keras lagi.
Saya sebetulnya tidak sengaja pergi ke Lubuak Paraku, hanya singgah sebentar melepas lelah, karena ingin pergi ke Ladang Padi ke Taman Hutan Raya Bung Hatta. Tapi entah mengapa, mobil saya arahkan, singgah sebentar ke Lubuak Paraku, sambil ingin memperkenalkan pada nak-anak, disinilah, dan inilah Lubuak Paraku. Ternyata di luar dugaan saya, anak-anak sangat menyenangi tempat itu, mereka terjun dari batu-batu besar, memanjat dan meloncat, lalu berenang. Airnya jernih, dingin dan sejuk serta menyegarkan. Diudara lepas, dialam terbuka, ditengah hijaunya hutan rimba, di tempat berkicaunya burung dan menyanyinya jangkrik. Airnya yang belum tercemar, belum kena kaporit, tidak memedihkan mata, belum kena insectiside. Di batu-batu, di pasir-pasir dalam sungai itu enak bersandar dan enak bermain, karena batunya bersih, pasirnyapun belum ternoda. Ah lubuak Paraku, kenapa tidak dari dulu-dulu saya membawa anak-anak kemari?. Padahal tempatnya dekat, hanya 20 menit dari Padang, udara dan alamnya bersih, airnyapun bening dan jernih.
Semua tempat yang jauh-jauh sudah saya bawa anak-anak, kenapa saya lupa selama ini membawanya ke Lubuak Paraku? Betapa lezatnya makan-makan diatas batu di tengah-tengah sungai dengan kaki terjulur kedalam air. Kaki di sapu air, badan di elus dan di urut air, lalu mulut mengunyah nasi, makan bersama, bergembira dan bercanda. Murah meriah, tidak membayar, alam memberikan segalanya, ya sejuk ,ya segar, ya sehat. Jika Anda ingin sehat dengan biaya murah, cukuplah berendam 20 menit didalam air dingin secara teratur. Dengan berendam air dingin akan meningkatkan jumlah sel darah putih, selain itu aliran darah jadi semakin lancar, produksi testesteron (Hormon penting yang mengatur potensi seksual pria) terangsang, begitu pula tingkat kesuburan pada perempuan. Ini hanya salah satu cara supaya tubuh bisa berfungsi lebih baik.
Bagaimana sih, khasiatnya air dingin?. Pada hakekatnya tubuh kita ini terdiri dari air sebanyak 70%, artinya 70% komposisi tubuh kita ini adalah air. Makanya dia harus bersua dengan air, dia butuh air, dia senang kalau kita berendam dalam air, dan air adalah sumber kehidupan, dimana ada air disana ada kehidupan.
Pada prinsipnya manusia memiliki kemampuan tinggi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan suhu, lantaran tubuh mempunyai sistem pengatur suhu (Thermo regulator system) yang terletak di otak.
Bila tubuh ketemu dengan perbedaan suhu yang mencolok, informasi perubahan ini lewat sistem saraf dibawa ke suatu bagian dari otak. Contohnya, bila suhu menurun, sistem pengatur suhu tubuh merasakan dingin lewat ujung saraf yang berada di kulit.
Reaksi selanjutnya pembuluh darah menyempit, sehingga darah hangat yang melewati kulit berkurang.
Produksi sperma memerlukan suhu yang lebih rendah, dan suhu testis turun 5 derjat lebih rendah. Ternyata adaptasi terhadap air dingin mampu mengatrol meningkatkan produksi hormon testosteron, dan pada gilirannya meningkatkan produksi sperma. Sedangkan pada wanita, kondisi dingin itu akan meningkatkan aktifitas sel telur. Terapi alamiah ini akan merangsang sistem endokrin yang memproduksi tambahan hormon yang bermanfaat bagi tubuh, dan banyak lagi manfaat lain yang belum di temukan.Tubuh dilatih untuk beradaptasi terhadap suhu yang lebih rendah. Pada proses itu, sasaran yang dicapai adalah memacu matebolisme tubuh. Kulit akan menerima rasa dingin secara merata, sampai akhirnya tubuh akan menyesuaikan diri secara otomatis dengan suhu sekitarnya. Air yang semula terasa dingin tidak terasa dingin lagi. Aktivitas metabolisme meningkat, dan tubuh mulai melepaskan energi.
Lubuak Paraku yang selama ini saya lupakan, sebetulnya disana terhimpun, tempat pariwisata, mencari kesegaran dan kenyamanan, tempat berenang dengan air gunung yang sangat sehat, tempat menyehatkan tubuh dan tempat menyembuhkan berbagai penyakit. Lalu mau apa lagi, memang kita sering melupakan barang-barang dan tempat-tempat berharga. Dan mencarinya jauh-jauh.
Padahal didekat kita, dekat kota Padang tercinta, di Lubuak Paraku, tempat yang menyajikan kesehatan, kesegaran fisik dan jiwa, dan tempat sejuk untuk penawar stress dari kesibukkan sehari-hari.
Melihat air yang mengalir di lubuak Paraku, lantas saya teringat akan sebuah Firman Suci_Nya dalam Al_Qur'an surat Al Waaqi'ah ayat ayat 17-18 :"Mereka di kelilingi oleh anak muda yang tetap muda. Dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir".
Dan Surat Al Mulk ayat 30: "Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering maka siapakah yang akan mendatangkan air mengalir bagimu?".
Dan ketika saya mersakan curahan air Lubuak Paraku, lantas saya teringat akan surat AlWaaqiah ayat 27-33: "Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri.
Dan pohon pisang yang bersusun-susun.
Dan naungan yang terbentang luas.
Dan Air yang tercurah
Dan buah-buahan yang banyak
Yang tidak berhenti buahnya dan tidak terlarang mengambilnya.
P a d a n g 20 Mai 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar