Senin, 30 April 2007

Komentar: PERAN SUAMI ISTRI UNTUK MENDAPATKAN ANAK YANG BERKUALITAS

mulyadi [at] pusri [dot] co [dot] id to RantauNet

Assalamu'alaikum,wr,wb.

Bundo Nismah, tulisan Pak Dr.H.K.Suheimi nan dibawah ko rancak dimasuakkan ka dalam BUKU SAKU "Panduan Untuak calon Penganten dan Marapulai Minang" nan sadang di godok tu.

Untuak Pak Dr.H.K.Suheimi, rasonyo tidak akan kabarek'an tulisannyo dimasuakkan, asa kito sabuik sumbernyo.

Baa manuruik Pak Saaf ????

Wassalam,
HM Dt.MB (50+)
Rang dapua RGM GM

------------------------------
Saafroedin BAHAR <sbahar1937 [at] yahoo [dot] com; reply-to RantauNet [at] googlegroups [dot] com

Assalamualaikum w.w. Bundo Hayatun dan Ananda Dt Marah Bangso,

Saya memperhatikan dengan cermat tulisan-tulisan Adinda Prof Dr. K Suheimi yang dengan sejuk dan jernih telah mencerahkan kita tentang berbagai hal dalam hidup ini. Saya sangat terharu membaca demikian jelasnya proses terbentuknya seorang manusia oleh pasangan suami isteri melalui ikatan perkawinan yang diridhai Allah swt.

Setelah memperhatikan berbagai hal dalam hidup ini, saya memang sampai pada kesimpulan bahwa dalam hidup berkeluargalah awal dari terbentuknya masa depan seseorang, karena itu perlu mendapat perhatian lebih besar dari kita semua. Bundo, Prof Ruswiati, sdr M Farid dan saya dari Komnas HAM telah mulai membahas langkah yang perlu diambil untuk mempersiapkan para calon pengantin priya dan wanita untuk tanggung jawab kemanusiaannya ini secara komprehensif, bukan hanya pada aspek-aspek tertentu saja.

Mungkin dalam sisa masa jabatan saya di Komnas [sampai Agustus 2007 yad] program terencana ini belum dapat kita mulai, namun pada saat ini saya telah diundang bergabung dengan sebuah LSM yang dipimpin oleh Prof Dr Haryono Suyono, mantan Menko Kesra, yang sangat berpeduli dengan masalah keluarga ini, dan saya telah menerima tawaran tersebut dengan baik.

Bersama dengan Bundo, Ananda Dt Marah Bangso, dan kalau bersedia juga Adinda Prof Dr K Suheimi, serta dengan para pemeduli keluarga lainnya saya berharap dapat lebih banyak memberi perhatian kepada masalah pembinaan keluarga sebagai satuan dasar masyarakat yang amat penting ini, di samping masalah perlindungan terhadap hak masyarakat hukum adat yang menjadi kepedulian saya lainnya.

Langkah awal yang sudah kita mulai Insya Allah akan saya teruskan pada babak karier keempat pasca Komnas HAM. Semoga Allah swt selalu memberkati kita semua dengan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya dalam menangani kerja yang amat besar ini. Amin.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
------------------------------
Hayatun Nismah Rumzy <hayatun [at] indo [dot] net [dot] id> to RantauNet, rgm_gm


-----Original Message-----
From: RantauNet [at] googlegroups [dot] com [mailto: RantauNet [at] googlegroups [dot] com] On Behalf Of Saafroedin BAHAR
Sent: Sunday, April 29, 2007 4:11 PM
To: RantauNet [at] googlegroups [dot] com ; rgm_gm [at] yahoogroups [dot] com
Subject: [R@ntau-Net] Re: PERAN SUAMI ISTRI UNTUK MENDAPATKAN ANAK YANG BERKUALITAS
Assalamualaikum w.w. Bundo Hayatun dan Ananda Dt Marah Bangso, Saya memperhatikan dengan cermat tulisan-tulisan Adinda Prof Dr. K Suheimi yang dengan sejuk dan jernih telah mencerahkan kita tentang berbagai hal dalam hidup ini. Saya sangat terharu membaca demikian jelasnya proses terbentuknya seorang manusia oleh pasangan suami isteri melalui ikatan perkawinan yang diridhai Allah swt.

Assalamu Alaikum W. W.
Yth. Pak Saaf, Angku Dotor Suhaemi, nanda Dt. Marah Bangso saroto sidang RN nan berbahagia,
Di Kompas kapatang tampak dek ambo calon Komnas HAM 2007-2012 indak ado urang awak nan kamanggantikan pak Saaf pado hal jauah2 sabalumnyo pak Saaf mangecekkan bahaso maso keanggotaannyo akan berakhir ditahun 2007 ko. Agak kecewa pulo ambo saketek karano ambo manunggu proyek untuk mambuek Tuntunan Calon Ibu dan Calon bapak ko dari Komnas HAM sarupo nan disepakati waktu tu jo pak Saaf, Bu DR Ruswiati, Pak Farid. Indak nampak dek ambo namo bu Prof tu doh nan lai nampak iyolah namo pak Farid.
Ambo indak nio iko one man show doh iko hasil karajo grup dan sampai kini grup ko alun tabantuak. Ambo lah mangumpua-ngumpua artikel - buku - pendapat dari beberapa media dan internet. Semoga pak Saaf dan bu Ruswiati indak lupo doh. Salah satunyo iyolah nan dari Buya Mas'ud Abidin kapatangko.
Nanda Marah Bangso dan pak Saaf iyo bana saragak awak nampaknyo bapandapek samo yaitu Pitaruah nan dibuek Angku Dotor Peran Suami Istri Untuk Mendapatkan Anak Yang Berkualitas iyo sabana rancak jo manyantuah hati. Kok iyo lai didanga dek calon ibu dan calon bapak tu iyo mudah-mudahan mereka tu akan bacarai tambilang sajo bak kecek rang awak. Indak tejadi perceraian, perselingkuhan, anak yang tersia-sia dinagari awak ko doh.
Ambo Satuju Angku dotor ko masuak team juo. Semoga cita-cita awak nan elok ko disampaikan Allah SWT sarupo nan ambo katokan wakatu dikantua pak Saaf ka DR Ruswiati dan Pak Farid awak bapacu dengan waktu.

Sekian Wassalam bil maaf

Hayatun Nismah Rumzy
------------------------------
suheimi ksuheimi to RantauNet


Bundo Hayatun Nismah Rumzy, Kanda Saaf dan Dt Marah

Bahagia sekali saya hari ini membaca komentar positif dari Bundo pak saaf dan Dt Marah
Saya suka menulis, bagi penulis, kebahagiaannya adalah bila tulisannya ada yg membaca
Hari ini tulisan saya bukan hanya di baca, namun juga diberi komentar yg positif sehingga menambah semangat saya utk menulis dan menulis lagi. Jadi kalau ada yg bersedia menyebar luaskan tulisan saya, saya bersyukur sekali. Boleh juga dipakai dan diambil sebagi tulisan sendiri

Ummat Islam itu bersaudara. Dalam satu persaudaraan, mereka saling mencintai, dia akan mencintai saudaranya, sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, demikian pesan agama kita melalui Rasul. "Belumlah dikatakan beriman seorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintaidirinya sendiri ".

Masing-masing akan berusaha berbuat sesuatu pada saudaranya sebagaimana dia ingin diperlakukan. Dan diapun berusaha untuk tidak melakukan sesuatu sebagaimana dia tidak ingin diperlakukan, karena dia merasakan bahwa mereka berusaha, maka kepada saudaranya dia akan saling berbagi dan bersambung rasa, dalam satu tali persaudaraan.
Masa lalu, ternyata merupakan kekayaan yang paling berharga bagi kita. Apalagi dibanding dengan kemungkinan nasib di masa depan yang masih penuh teka-teki.

Salam dan do'a

K Suheimi
------------------------------
hanifah daman <iffah62 [at] yahoo [dot] com> to RantauNet

Assalammualaikum Wr Wb bapak Suheimi yth

Sebelum bapak izinkan, tanpa meminta izin terlebih dahulu, tulisan bapak sudah sering hanifah FW ke teman-teman. Mereka selalu bilang ... tulisan yang bagus sekali.
Bapak merupakan kombinasi yang langka, Pintar banget,katan uni bapak ganteng juga dengan istri yang cuantik, konglomerat, serba bisa tapi rendah hati. Senang dapat mengenal bapak walau hanya dari tulisan.

Waktu hanifah hamil, mama juga menganjurkan untuk baca surat Ibrahim, Lukman dan An Nur. Waktu itu hanifah baca aja, tanpa tau artinya. Alqurannya yang tidak ada terjemahannya, yang penting baca Alquran.

Oh ya bapak Suheimi

Waktu mama meninggal dan mayatnya masih disemayamkan di rumah, hanifah tanya ke papa, surat apa sebaiknya kita baca. Papa bilang Alfurqan. Apa bapak bisa bantu mengupaskan keistimewaan surat Alfurqan ini?

Hanifah berdoa agar bapak berkenan dan punya kesempatan untuk membahasnya. Amin

Wass

Hanifah Damanhuri
------------------------------
mulyadi [at] pusri [dot] co [dot] id to RantauNet, rgm_gm

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam itu pulo nan ambo sampaikan ka Apak Suheimi; samo seperti Ifah, ambo sangaik kagum ka tulisan Apak nan cermat, halus tutur katonyo, runtut dan teratur alur caritonyo, sahinggo lamak dibaco. Sekali lai ambo sampaikan, tulisan2 apak samantaro ko ambo simpan dulu di file ambo sebagai bahan bacaan dan tambahan informasi ka diri ambo baiak nan basifek pangatahuan maupun nan bernuansa keagamaan. Taruih lah apak manulih, kok dapek ado percetakan nan basadio untuak manabikkan tulisan apak ko. Mungkin kelompok pencinta bukunyo Uni Upi Sundari atau siapo sajo nan dapek merealisirnyo.

Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (50+)
Di Bumi Sriwijaya
------------------------------
suheimi ksuheimi to RantauNet

Al Qur'an juga disebut dg Al Furqan. Jadi dengan membaca Al Furqan kita berarti kita telah membaca rangkulan isi Al Quran. tapi untuk jelasnya ada baiknya kita bertanya pada adinda A Ridha.

Hanifah memberikan penilain yg berlebihan pada saya, bukan begitu adanya, yg jelas Suheimi itu adalah gemuk, pendek digelari juga pendekar karena pendek dan kekar, cuma orang pendek itu lebih bijaksana, karena jarak antara otak dan hatinya dekat he,,, he..
mukanya sudah keriput, lipatan dan garis ketuan menghias wajahnya.
Yang gagah dan cantik itu adalah cucunya Najjela dan Mikael, anaknya dr Irham, serta Ikhlas anaknya dr Ihsan...
Kalau dikatakan saya konglomerat, itu jauh sekali karena saya dari rumah ketempat kerja di Rs M jamil mengayuh kereta angin pulang pergi
Jadi saya ini hanya orang biasa dan sangat sederhana

salam atas perhatiannya

K Suheimi
------------------------------
hanifah daman <iffah62 [at] yahoo [dot] com> to RantauNet

Assalammualaikum Wr Wb bapak Suheimi yth

He he he nggak nyangka kalau bapak suka ketawa / humor juga.
Prof biasanya kan seerrrriiuuusssss.

Jangan lihat kendaraannya untuk menilai orang konglomerat.
Sepeda kan bikin segar dan sehat.
Kalau bapak bersepeda pergi kondangan .. barulah kita bisa bilang kok bapak peliiiittt amaaatttt. Kata Ustadz ..tidak boleh berlebihan.. kalau kita kaya jangan pura-pura miskin, tidak boleh pula boros, ya kan pak??

Uni yang bilang kalau bapak konglomerat.
Uni itu orangnya polos.
Kali karena uni nggak punya klinik, lalu begitu melihat klinik bapak ada dimana mana dan bapak juga punya perusahaan ... yah bagi uni bapak itu sudah masuk konglomerat. Tapi kalau bapak bandingkan dengan Oprah, apalagi dengan Allah .. kali bapak merasa, nggak ada apa-apa ya? Itu makanya hanifah bilang ... bapak rendah hati.

Maaf kalau tidak pada tempatnya. Palapeh panek abih manggora

Wass

Hanifah Damanhuri
------------------------------
suheimi ksuheimi to RantauNet

Hanifah yg baik
Guru besar kan juga harus ketawa dan juga harus menyenangi humor, menikmati sisa hidup
Diantara teman sebaya memang saya suka melucu, sehingga waktu masuk Fak Kedokteran dulu kerna bisa melawak dan mempengaruhi masa saya terpilih jadi King dan di Nobatkan di malam Inaugurasi sebagai raja 15 menit. Dimalam puncak itu saya Memimpin kerajaan Aesculapius, boleh memerintah siapa saja. Tak lupa saya memerintah Prof Sulaiman yg jadi Dekan waktu itu utk menghibur semua rakyat dan rajanya, Malam itu beliua menyenandungkan sebuah nyanyian sambil menari. Itulah kebahagiaan saya pertama menginjakkan kaki di kampus Fak Kedokteran Unand tahun 1965.
Ada segudang ceritra lucu ada dalam perbendaharaan dan dalam komputer.
Dan dg bahan lucu2 itu pulalah yg mengikat persahabatan kita waktu keliling Australia, Selandia Baru, Amerika, Canada dan terakhir ke Moscow
Dan dalam perjalanan itu di tahun 90 an saya bawa laptop utk menulis, menulis dan menulis. jadilah kumpulan tulisan yg saya coba sajikan utk kita semua, mudah2an ada manfaatnya Guru yg asyik adalah juga guru yg bisa menyelingi pelajarannya dg humor yg segar

salam panek manggaro kito malawak he..he.. 9 X

K Suheimi
------------------------------
chaidir latief <chaidir_latief [at] yahoo [dot] com> to RantauNet

sdr Buchari, Upi Sundari dan pak Saf
Apakah tidak mungkin karangan sdr Soeheimi kita manfaatkan untuk melanjutkan Serial Bu Saku Adat Minangkabau yang diterbitkan Klab Buku
Chaidir N Latief
------------------------------
mulyadi [at] pusri [dot] co [dot] id to RantauNet

Assalamu'alaikum,wr,wb.

Aaaa..... ikolah nan ambo mukasuik. Klub buku Pak Buchari, Uni Upi Sundari dan dunsanak nan dari Banduang nan alah manabikkan 8 buku saku, kalau ditambah jo tulisan Pak Dr.Suheimi ko, mako produktifitas penerbitan buku saku ko akan batambah.

Wassalam,
HM Dt.MB (50+)
------------------------------
suheimi ksuheimi to RantauNet

Pak Chaidir N Latief dan Dt Marah yth

Kalau Uni Upik Sundari memang ahlinya dalam membuat dan mendisign buku saku
Saya pernah dikirimi beliau 50 Buah buku saku , hanya dalam sekejap jadi rebutan di RS Bunda Padang, sehingga akhirnya saya sendiripun ngak kebagian
Jadi usul Yg sangat simpatik ini mudah2an jadi kenyataan

salam dan do'a

K Suheimi
------------------------------
chaidir latief <chaidir_latief [at] yahoo [dot] com> to RantauNet

Dulu Gebu Minang sesudah Loka Karya membentuk Klub Buku dan alah menerbitkan buku buku berbentuk buku saku tu Untuk pengembangan ambo mengharapkan agar tetap dalam kerangka Gebu Minang nan alah ado Ketua bidang Adat Sementaro itu ambo alah menghubungi Upi Sundari dan Firdaus Ambo kurang sreg kalau ini menjadi usaho perorangan Pak Fasli alah menjanjikan akan membantu Karano Letua Bidang Adat di Palembang add Mulyadi barangkali bisa mempercepat prosesko Kami akan tetap membantu Apolagi adinda Suheimi alah OK pulo Prof Muchtar Naim juga sudah OK
Chaidir N Latief
------------------------------
suheimi ksuheimi to RantauNet

Tarimo kasih banyak pakk Chaidir N Latief
Semoga langkah2 dan semua yg kita kerjakan di berkahi Nya amin


salam teriring do'a

K Suheimi
------------------------------

Tulisan ini dirangkum dari email-email yang masuk di milis RantauNet, mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tidak berkenan karena mencantumkan nama dan alamatnya emailnya dalam kutipan-kutipan itu.

MENCINTAI HINGGA TERLUKA

MENCINTAI HINGGA TERLUKA

Keteguhan hati wanita itu bulat.. Ya berpisah adalah jalan terbaik, ketika Shanty tahu perkawinan itu ternyata pahit, bukan hikayat 1001 malam yg terus gemerlap mempesona,, Ia harus berpisah, meski cinta atas suaminya membara di hatinya,, Ia bawa pulang duka itu ke tanah airnya Indonesia,, Dan di atas perjalanannya dari Hongkong, ia tumpahkan kesedihannya kepadaku,,
" Hendry Tak pernah tahu bahwa cintaku padanya tak kunjung surut," keluh Shanty memelas,, Perjalanan keliling amat ia nikmati bersama suaminya yg seorang diplomat,, Ke berbagai negara sahabat, mereka lewatkan masa honeymoon,,
Bahkan sampai kelahiran putri mereka Sasha dan juga Nasha,, Semuanya melengkapi kebahagiaan pasangan ini,, Belum 15 tahun perkawinan, Hendry tiba-tiba memaksa cerai, tak mampu Shanty memahami keretakan ini,, Padahal ia telah melepaskan kewarganegaraannya demi Hendry, Anak-anak sedikit pun tak paham,, Mereka pun balik pulang ke tanah air dengan sedih berlinang air mata, memendam duka,,
Shanty amat terpukul, ketika mengetahu bahwa kekasih Hendry ternyata baby-sitter Sasha yg lama bersama mereka,, Sang pengasuh ternyata telah mengubah hati sang diplomat, ketika berkeliling mengasuh Sasha dari satu negara ke negara lain,,
Dan saat itu ... Hendry juga setuju bahwa berpisah adalah jalan terbaik , dan Ketika berpamit Shanty hanya bisa menulis sebait duka :
"Hendry, perpisahan ini tak membuat cintaku berubah padamu,, Aku memaafkan engkau, walaupun bila kau tak kembali, sampai kapan aku ingin menjemputmu dengan penuh pengampunan, meski hati ini amat terluka,, Shanty!",,
Pengampunan Shanty ternyata tidak sia-sia, Lima tahun berselang, ia mengangkat telpon dari Hendry ,,
"Saya senang sekali, karena kedukaanku sedikitpun tidak menghapus cintaku," ujar Shanty bahagia,,
Hendry akhirnya mengenal cinta sejati karena duka yg penuh maaf dari Shanty istrinya,, Mereka menyatu lagi, tak cuma kewarganegaraannya,, Lebih dari seminggu, telepon Shanty tak hilang dari ingatan saya,, Hampir tak yakin saya di jaman ini, ada kesetiaan yg begitu putih,, Polos tanpa basa-basi,, Shanty ternyata tidak menggores kepedihan cinta ketika pamit dari perkawinan cinta,, Tidak juga tudingan kegagalan itu ia bawa dlm duka yg meronta-ronta,, Di ujung keputusasaan seorang istri, ia justru memberi nilai dan arti dari cintanya,, Ia memang terluka,, Bahkan tak berdaya,, Namun, lukanya tidak membuat ia mencaci maki cintanya,, Ia tidak berserapah atas kegagalan itu,, Ia malah mengungkapkan isi terdalam hatinya
"Aku tetap menjemputmu penuh pengampunan , " tulis Shanty pada suaminya,, Shanty penuh maaf,, Dan terjadilah, cinta itu melintas luka dan duka,, Ia tak menggores - gores romantika pedih, tetapi menabur benih kasih, walau dengan penantian yg panjang,,
COMMENT: Setiapkali mencinta ada kepenuhan hidup yg tersalurkan kepada orang lain, dari onggokan itu,, Dan makin berarti cinta itu, bila onggokan hati yg tercurah itu menumbuhkan orang lain, Dan onggokan hati itu adalah helai-helai kasih yg siap tersobek, tercabik , juga terluka dalam-dalam bila itu diberikan.

SYARAK MANGATO ADAT MAMAKAI

CERAMAH ADAT MINANG :

SYARAK MANGATO ADAT MAMAKAI

Proses Islamisasi Masyarakat Minangkabau melalui Adat dan Budayanya
Disusun dan disampaikan oleh :

YUS DT. PARPATIAH

Assalamu'alaikum Warah matullahi Wabarakatuh

Sambah jo salam ka saisi alam Minangkabau, saudaro pandanga dan di kampauang dan nan di rantau, jo cadiak pandai nan di parak nan di pasa sarato niniak mamak dan pangulu di nagari, pendeknyo indak basabuik babilang baimbauan, sahingga indak di sabuik babilang tuan baimbau gala indak baatok bakirim salam kasadonyo.
Mano sagalo niniak mamak nan gadang basa nan batuah, kok salah maaf nan dimintak ambo cadiak pandai kok ilmu dari tuhan
Alhamdulillah sajak babarapo lamo manghilang baru kini mancogok basobok jo para dunsanak pandanga sadonyo, kami sampaikan satu topik caramah agama nan bajudul "Syarak Mangato Adat Mamakai" dengan tema "Membina Sumber Daya Maysarakat minangkabau Manuju Mayasrakat yang Islami" mudah-mudahan sarantiang kayu yang kami serak bamanfaat bagi gejolak reformasi nan bagelora di abad nan ka 21 di masyarakat Minangkabau, Insya Allah.
Sidang Saudara pandanga nan babahagia kalau kito namuh jujur dalam pajalanan sajarah minangkabau dalam pambentukan karakter sosial budaya urang Minang bahkan sampai pada suatu kasimpulan bahwa dua ajaran adat dan Islam telah berhasil menciptakan bingkai kehidupan yang basinyawa manjadi kehidupan nan kokoh, batiang kapado daya nalar manusianyo yang bakambang sasuai kondisi zaman nan baredar sasuai dengan sunatullah. Cukuik sudah padoman ka sosial ekonomi, manata pemerintahan yang stabil, manjaga kahidupan nan sopan pamarataan, kemakmuran dalam keadilan dan keadilan dalam kemakmuran.
Permasalahanhyo kini mampukah kito manterjamahkan kamudian manerapkannyo disatiap sektor kahidupan maso kini, itulah nan disabuik satu pantun mangungkapkan "Syarak alah ado adat pun iyo tingga kito mamakaikannyo".

Sabtu, 28 April 2007

Pitaruah 47

Nyampang baliau rang panggaleh, timbangan bakarajokan, basuo jo niniak mamak pusako tinggi dilegonyo, tibo dek hakim jo jaksa undang jo hukum nan dirawik. Kok inyo pajabat kantua, pambukuan direkayasa, nyampang tatumbuak jo ulama ayat Tuhan dikarek-karek halal jo haram dipalungga. Kalau ang lah tau nak, musuah satiok kajujuran adolah lobo sarato tamak, sombong jo takabua. Indak nan tinggi dari pucuak, indak nan gadang dari baniah, awak sianu jo nyo awak. Salero tunggang ka nan lamak, kok mato condong ka nan rancak, itu wajar itu manusiawi, tapi dek hati paliangan Allah dek mato paliangan setan, punyo urang disantuang juo.

Tibo godaan dek napasu datang bisikan dek dubilih aa katonyo, kalau iko contoh barangnyo sarik buliah jarang basuo beko urusan di bulakang. Dima baranak dima dibuai, dima tumbuah dima disiang, kok tak kini pabilo lai. Mako tarambaulah inyo ke maksiat, lah karam baru manyasa. Adang jo jatuah di nan data nak, barasiah hati dari awak elok niatan dahulunyo. Tapi dek tabukak pintu rasaki, basuo kijang tauik batamu anau mintak sigai, sinan baputa baliang-baliang, ilang jujur tabik khianat.

Dek itu ayah ingekkan, usah bamain tapi jurang nak, ijan panagak di nan cupiang, hati-hati manjago diri, hanyuik kok indak kapintasan. Adil-adil kalau mahukum, jujur-jujur pagang amanah, arek-arek mamacik janji. Kok iyo saluak ka dikanakkan itulah baban dikapalo nak, baban nan usah dicayahkan barek ringan, musti dijujuang. Kok karih ka ang pasisik sinjato bisa makan tuan, runciangnyo mancucuak pinggang mato tajam baliak batimba, biso nan indak katawaran ipuah nyo racun manyeso ang. Ang ndak tau contoh jujur, ba'a bana caronyo jujur?

Caliaklah jujur tukang pangkeh nak, guntiang nan runciang dikacanyo, kapalo bulek basarahkan, pisau nan tajam diganggamnyo lihia sabatang bahonyokan, karano apo, karano tatanam kayakinan raso inyo jujur jo tugasnyo, bandiangkan jo rang gilo mamaciak rantiang, sakampuang urang maandok sabalik urang mainda sanjato di tangan rang tak jujur. Paham ang mukasuik nyo yuang.

Nah, nan katigo fatanah. Fatanah artinyo cadiak, pintar, intelektual. Cadiak paralu dalam hiduik, bia untuak diri sendiri, kok kunun mamimpin urang banyak. Kalaulah cadiak nan bamain, kabek nan arek jadi lungga, ruang nan sampik jadi lapang, rusuah batuka gadang hati, tak luluak nan tak katanaman, alun ditanyo lah bajawab, aso disabuik duo dapek, tigo takanak ampek sudah, tabu sarueh jadi saparak. Tapi caadiak nan lia tak bakakang, mularaik ka urang banyak, manyeso ka masyarakaik nak, ganas balabiah bak harimau, sabuas-buas binatang, makannyo sakanyang paruik lah kanyang nyo lalok panjang. Tibo nan cadiak masuak rimbo, asah manjala disembanyo, hutan baluka disasoknyo, jo urek aua dikuihnyo. Cadiak nan maa tu nak, cadiak buruak. Cadiak nan dimukasuik jo fatanah, iyolah cadiak tahu pandai, lamak dek awakkatuju dek urang, awak mandapek urang ndak kahilangan. Padang ditampuah tak barangin lauik dikundak tak bariak rumpuik tarang bilalang dapek.

Katahuilah nak, adopun cadiak karajo utak, mandapek parentah dari hati, zat iradat nan bakandak, lalu diracik ditarawang, diolah, dianalisa. Tibolah ide jo gagasan, manjadi rencana nan tepola tatuang di rekayasa. Kok tatumbuak di jarak jauah, dicari jalan babaliak pokok ketek labonyo gadang, tali sayuik pangabek arek tapak buruak tagadai maha. Lah, lah sudah utak bapikia, lalu dibaok turun ke bawah ditimbang ka sanubari, disinan raso bamainnyo itulah tahu rang namokan. Salain diusua dipareso, luluih saringan aka budi, tagaknyo lai di nan data jalannyo alah di nan luruih arahnyo batua di nan bana. Baru taujuik dalam garak, basuo dalam amalan, itulah pandai kanamonyo.

Sari kato isi rundiangan nak, urang nan cadiak tau pandai baputa kincia-kincianyo bamain raso di dalam sinan basuo bijaksano. Raso dibaok naiak, pareso dibaok turun, itu pituah dek nan tuo. Maananyo apo kandak hati nan dibawah dibao naiak kakapalo, karajo utak nan diateh, dobaok turun masuk dado. Mako nan cadiak iyolah utak, nan tau ariah jo raso nan pandai garak cando kio. Atau pikiakan jo utak, timbanglah jo nurani, ujuikkan jo amalan. Itulah inyo urang nan cadiak, tau jo pandai. Jo kok diambiak dalia nangko nak, dapeklah ayah katokan baraso golongan urang cadiak pandai indak indentik jo sikola doh. Status sarjana intelektual alunlah jaminan urang pandai. Nan jaleh baliau hinggo cadiak, tingga nan duo langkah lai baru tibo di cadiak pandai. Nah, iko nan panghabisan, nan kaampek tabligh. Tabligh artinyo manyampaikan, sabagai utusan Allah baliau wajib manyampaikan, manyampaikan sugalo pasan nan datang dari nan manyuruah, tak ado tasuruak tarsambunyi sadonyo kameh dipalalu hinggo salasai samparono. Mako dek kito umaik baliau wajib maniru manuladan mangikuik sunah Rasulullah.

Kamis, 26 April 2007

pitaruah 47

Muhammad Rasulullah, adolah lambang kapemimpinan tuladan nan tidak kunjuang usang. Baliaulah king of king, panghulu dari sugalo panghulu, di barat atau di timur, dari dulu taruih bak kini sampai balipek alam nang ko. Indak lamo jadi panghulu, tigo baleh musim tapakai mamaciak tampuak suku Arab, batuka colok dunia ko, dari bakabuik tarang jilah bakisai adat Jahiliah tatagak adat islamiah. Ilia sanang mudiak santoso, sumarak alam bakuliliang, mardeso sugalo umat, itulah sabab karanonyo nak, diantaro saratuih rang pilihan, baliau surang nan tabilang nan lain buliah diindakkan baitu paparan buku karangan pujangga urang Barat Nasrani pangikuik Nabi Isa, ndak urang Islam mangatokan doh, sapanjang surah guru-guru, manuruik kaji nan badanga nak, sabagai Rasul ikutan pidoman urang akhir zaman, baliau mamakai ampek sifaik. Sifaik nan patuik kito tiru jalan tabantang kaditampuah dari dunia lapeh akhirat. Kok manyimpang sasek arah, indak ragian nan batiru.

Mako sakapa pasisia taniayo nan kodoh hanyuik dahulu handam karam indak batumpang. Manolah sifaik nan ampek nak, partamo siddik, kaduo amanah, katigo fatanah, kaampek tabligh. Mari kito tapak ciek-ciek, amanah aratinyo mambanakan, mambanakan satu kabanaran, kabanaran mutlak nan tak tabandiang nyato datangnyo dari Allah. Alhaqqu mirrabbiq falatakunna minal muntarimu, satiok nilai kabanaran timbangannyo ka Al-Qur'an, walau logika manulaknyo. Suaro banyak tak jaminan, ruang dan waktu tak mambateh, nan bana tataplah bana, bia sakaum maragukan. Itulah sikap Abu Bakar. Dek mambanakan di salah Nabi baliau dapek galaran Siddiq, Abu Bakar Siddiq ra. Mangkonyo nak, mancari kabanaran ado takaran timbangannyo. Silahkan rapek sanagari, barundiang urang cadiak pandai pakaikan alua dengan patuik, mancari bana nan sabuah, tapi tunggu dulu mamakaikannyo sabalun naiak ka timbangan, sabalum syarak mambanarkan.

Kok lah sapakaik maiyokan indak balawan jo syariat itulah bana nan hakiki. Itu pulo nan dikatokan syarak mangato, adat mamakai. Kok kamanakan barajo ka mamak, batua, mamak barajo ka panghulu, buliah, panghulu barajo ka mufakat, musti, mufakat barajo ka alua jo patuik, iyo, alua jo patuik barajo ka bana, harus, bana bardiri sandirinyo, tunggu dulu dong. Masiah tagantuang urusannyo lanjuikkan karajo bana yaitu Allah SWT. Mangkonyo samparono nak, kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka alua jo patuik, alua jo patuik barajo ka bana, bana barajo kapado Al-Haq. Inyo nan badiri sandirinyo, itulah baru samparono adat.

Kasimpulannyo nak, sifaik siddiq mukasuiknyo, mambanakan satiok nan bana, walaupun rumik mangatokan, "ulil haq walau" muran katokan nan bana walaupun pahik baitu wasiat Rasulullah. Nah, kini nan kaduo. Nan kaduo amanah, amanah aratinyo jujur, jujur ke diri surang, jujur ke urang lain dan jujur kapado Allah. Itulah sifat Rasulullah, sahinggo baliau bagala Aminu, Muhammad Al-Aminu, baitu tarekh mangawakan. Tando urang bajiwa jujur nak, satiok pasan dipasampai, satiok pakirin dipalalu, satiok pataruah dipaliharo. Kalau mangecek indak panduto, kalau nyo bajanji ditapati, ikarar ditaguahinyo, tansano tasasek arah inyo baliak ka pangka jalan, sasek mamakan mamuntahkan, salah ambiak mangumbalikan, tadorong cotok malantiangkan. Pangka batulak kajujuran adolah nurani dalam hati, talago fitrah dalam jiwa, labuahannyo ikhlas lapang dado, tawakal saba jo rilah. Nurani kok kalah dek napasu, timbua khianat jo munafik, sinan bamain aka ciluah, cadiak buruak urang namokan. Dituka baruak jo cigak, maimbuah saikua karo urang tagagau nyo marusuak.

Menahan Amarah

Menahan Amarah

Oleh dr.H.K. Suheimi

Amarah selalu membuahkan kekecewaan. Penyesalan yang tak putus-puusnya sering dialami bila seseorang memutuskan sesuatu dengan marah.. Kearahan pulalah yang menimbulkan bermacam-macam penyakit yang tak mudah disembuhkan. Karena marahlah, maka peperangan didunia ini tak bisa di hindari.
Dan marah itu pulah yang hari ini di tayangkan oleh Radio Classy . Maka saya tersentuh sewaktu Radio Classy di gelombang 103.4 berceritra tentang Menahan Amara.
Yanti mengemas ceritra dengan manis sekali, dan Adi membawakanya dengan sangat bagus.
Ceritranya sederhana, bahannya berasal dari Meidi. Meidi sedang melanjutkan pendidikan pasca sarjananya di UNP. Dia suka sekali membongkar-bongkar internet. Banyak ceritra menarik dan penuh makna yang didapatnya, Seperti hari ini dia bertutur tentang marah. Ceritra inilah yang akan saya sampaikan pada pembaca dalam kolom Resonansi Jiwa.

Dahulu kala ada seorang raja yang yang terkenal dengan keberaniannya berburu bersama para sahabat baik. Diikuti para serdadu dan para pelayan, rombongan raja menunggang kuda dengan riang gembira, dilengkapi busur dan panah. Dipergelangan tangan raja, bertengger burung elang kesayangannya. Di zaman itu, burung elang dilatih untuk berburu dan patuh pada perintah majikannya.

Karena cuaca yang sangat panas dan keasyikan berburu, rombongan itu kehabisan persediaan air minum. Sang rajapun mencoba mengitari hutan, karena dia merasa pernah melihat sebuah mata air jernih di sekitar lembah tersebut. Tapi, udara panas musim panas ternyata membuat mata air menjadi kering. Disaat hampir menyerah, tiba-tiba raja melihat air mengalir di tebing batu. Ia yakin , pasti ada mata air diatas sana. Di musim hujan, sebuah air terjun selalu menumpahkan air ke lembah itu. Tapi karena musim panas, yang ada hanyalah tetesan air saja.

Tanpa menunggu lama, ia pun mengeluarkan cangkir perak dari tas berburunya dan menadahkannya untuk menampung tetesan air yang jatuh, dan tentu saja itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat cangkir itu penuh, rasa haus membuatnya hampir tak sabar. Ketika cangkir hampir penuh, dengan penuh suka cita ia mendekatkan cangkir ke mulutnya, mendadak saja terdengar bunyi desing di udara dan cangkir yang dipegangnya terlempar jatuh.

Rajapun segera melihat keatas untuk mengetahui siapa yang berani berbuat seperti itu , Yang terlihat ternyata burung elang kesayangnya. Si burung elang terbang maju mundur beberapa kali, lalu hinggap pada tebing batu. Raja memungut cangkirnya , dan sekali lagi menadahkannya untuk menampung tetesan air. Kali ini ia tak mau menunggu terlalu lama, ketika cangkirnya setengah penuh, ia mengangkatnya ke mulutnya. Tapi sebelum cangkir menyentuh bibirnya, burung elangnya kembali menyambar dan menjatuhkan cangkir itu dari tangannya. Raja menjadi sangat marah.

"Keterlaluan! Berani sekali kamu melakukan perbuatan seperti ini! Kalau kamu tertangkap, saya akan mematahkan lehermu !" bentaknya.

Sesudah itu, Raja kembali menadahkan cangkirnya, menampung tetesan air. Kali ini, sebelum ia mengangkat cangkir ke mulutnya, Jengis Khan menarik pedangnya dari sarungnya. Dengan mata tajam, ia mengawasi gerak gerik burung elangnya. Ketika si elang kembali menukik, iapun segera mengajunkan pedangnya. Sekali tebas, elang yang malang itu jatuh berlumuran darah ke tanah dan mati di dekat kaki majikannya.

"Inilah hukuman yang pantas kamu terima," kata raja , lalu mencari cangkirnya. Ternyata cangkir itu jatuh di antara dua batu yang tak bisa dijangkaunya.

"aahh … sudahlah , lupakan saja cangkir itu , karena saya pasti bisa ke mata air itu dan minum sepuasnya disana," katanya didalam hati, lalu memanjat tebing batu yang curam menuju mata air yang meneteskan air di atas sana.

Akhirnya, rajapun berhasil mencapai puncak gunung dan melihat genangan air disana. Di saat itu juga, ia melihat sesuatu tergeletak di dalam genangan air, yang tak lain adalah bangkai ular raksasa beracun yang racunnya paling berbahaya. Iapun terdiam dan mematung melihat pemandangan didepannya, rasa haus hilang seketika. Pikirannya langsung melayang ke burung elang kesayangannya yang kini sudah tak bernyawa di bawah sana.

"Burung elang itu telah menyelamatkan nyawa saya, tapi… apa balasanku atas kebaikannya? Dia adalah sahabat terbaikku dan saya membunuhnya." katanya sedih.

Raja lalu menuruni tebing, Ketika sampai disana, ia mengangkat burung elang yang sudah mati itu, lalu dimasukkan kedalam tas berburunya. Melompat ke atas kudanya dan memacunya secepat mungkin untuk segera sampai ke istana. Sambil berkata dalam hati

"Hari ini, saya mendapat pelajaran sedih, pelajaran itu adalah, jangan pernah melakukan apapun di saat marah.,
Agama mengajarkan agar kita mampu menahan marah, dan menyeru agar kita mampu bersabar.

Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153)

Rabu, 25 April 2007

Menabur Dan Menuai

Menabur Dan Menuai
Oleh : K Suheimi

"Yang kita tuai sekarang adalah yang kita tanam dulu. Dan yg akan kita tuai esok adalah apa yang kita tanam hari ini". Kata guru saya menasehati. Kalau pahit yang kita rasakan sekarang berarti dahulu kita menanam benih yang pahit. Jika manis yang kita rasakan hari ini bearti kemarin kita menanam yang manis. Yang kita peroleh sekarang adalah resultante dari semua usaha kita. Dengan kata lain apa yang kita peroleh nanti adalah resultante dari semua usaha kita hari ini. Usaha itu bisa positive dan bisa negative. Kumulasi dan penjumlahan negatif dan positif itulah yg akan kita peroleh, maka saya tercenung sewaktu Hari ini saya dengar suara Adi yang khas menyentuh dan menyejukkan, dia membacakan bahan dan ceritra yang telah di olah Yanti. Kisah ini sangat menyentuh dan menarik, Ingin saya ceritrakan juqa pada pembaca saya yang setia. Agar kita sama-sama berbagi.

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong,, Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok,, Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan,, Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah…,, Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut,, Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan,, Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan,,

Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya,, Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah,, Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu,, Ia memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter,,

Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini? Namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin,, Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi,, Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu,, Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr,, Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru,, Apa yang terjadi ? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh !!

Tahukah anda siapa nama pemuda itu ? Namanya adalah WINSTON CHURCHIL, PM Inggris yang termasyhur itu,, Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai,, Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula,, Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter,, Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil,, Tidah sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churchil,,,

Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suci Nya dalam Al Qur'an
Allah telah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. 5:9)
Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungaidi dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya). (QS. 5:85)