Rabu, 02 Mei 2007

Mendung

MENDUNG
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira berita bohong itu buruk bagi kamu. Tiap-tiap orang mereka mendapat balasan atas dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang ambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong, baginya azab yang besar ( An nur 11 ).
Berulang kali kita menyaksikan mendung meliputi rumah tangga, berulang kali kita saksikan terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara suami dan istri. Berulang kali dipengadilan agama terjadi proses karena kesalah pahaman dan ketidak saling pengertian antara suami dan istri. Sering akibat pertengkaran itu anak-anak yang jadi korban. Dimana kita sering mendengar orang bilang semua itu terjadi karna Broken Home. Mendung yang bertengger semakin gelap juga seakan tidak mau beranjak dari rumah itu. Suasana rumah menjadi gelap, hati penghuninya lebih gelap lagi dan menjadi gelap mata. Sehingga berbagai keputusan diputuskan dengan gelap mata, sehingga semua jadi serba berantakan. Berakhir dengan kehancuran suatu rumah tangga, kehancuran anak-anak penghuni rumah itu serta kehancuran karib dan kerabatnya.
Sedih kita menyaksikan satu keluarga yang pada awalnya dibina dengan susah payah, dengan pengorbanan yang bermacam-macam dan tampaknya bahagia tiba-tiba jadi berantakan. Padahal tidak jarang yang menyebabkan kehancuran dan keberantakan itu hanya hal yang sepele saja. Serin orang tertarung pada batu yang kecil, bak kata pepatah. Kadang-kadang kita heran, kok hanya soal sekecil itu dapat memporak porandakan rumah tangga ?.
Pada mulanya pasangan itu berusaha mempertahankan kebahagian rumah tangganya. Ada yang berkata "berulang kali aku mencoba slalu mengalah, demi kebahagian kita berdua, walau kadang sakit". Tapi walaupun telah menanggung sakit, namun retak didalam itu pun semakin merekah, seperti tak bisa diperbaiki lagi. Terjadilah perpisahan yang merupakan titik awal kehancuran, mula-mula pisah kamar, kemudian pisah rumah dan seterusnya.
Lalu apa bimbingan agama islam terhadap mendung yang terjadi dalam keluarga ini ? untuk itu agaknya perlu kita simak kehioupan Rasulullah SAW karena rumah tangga Rasulullah pun pernah diliputi awan mendung, bahkan menjadi berita yang hangat diantara keluarga para sahabat. Sehingga Rasulullah sering menyendiri dan tafakur dimesjid. Puncak dari peristiwa itu adalah ketika Ummul Mukminin Aisyah meminta kepada Rasulullah "Pulangkan saha aku pada ayah atau ibuku untuk menunjukkan sakit hatiku pada mereka." Tak apa-apa "jawab Rasulullah singkat. Lalu beliau mengutus seorang anak untuk mengantar Aisyah sampai kerumah orang tuanya.
Takkala Aisyah sampai dirumah orang tuanya, dia berkata pada ibunya sambil menekan perasaan sesalnya "Semoga Allah mengampuni ibu. Orang-orang telah berbicara bohong tentang aku, sedangkan ibu tidak pernah mengatakan itu pada ku sedikitpun."
"Berbahaya sekali seorang wanita cantik disuatu malam berdua saja disisi laki-laki yang dicintainya,"kata sang ibu.
Mendengar kata itu Aisyah segera mengucapkan "Subhanallah, orang-orang telah memberitakan itu, ayah dan Rasul telah mengetahui."
Selama 2 malam beliau menangis dan tak bisa tidur, ia sedih, ibu sedih. Ayah sedih dan semua sedih dan menyesali semua kejadian itu.
Sampai Rasulullah mengunjungi rumah Abu Bakar, lalu masuk menemui Aisyah yang ketika itu bersama kedua orang tuanya dan berkata : "Hai Aisyah telah sampai padaku ucpan orang-orang tentang dirimu, maka bertaqwalah kepada Allah. Jika kamu berbuat jahat seperti yang mereka katakan,maka bertobatlah kepada Allah, sesungguhnya Allah menerima tobat kepada hamba-hambanya."
Mendengar ucapan Rasulullah itu, hati Aisyah semakin merasa sakit, ia ingin mendengar orang tuanya membelanya, tapi kedua orang tuanya pun membisu. Dengan tak sabar Aisyah berkata kepada orang tuanya : "Mengapa ayah dan ibu tidak menjelaskan pada Rasulullah ?"
"Demi Allah ", jawab keduanya kemudian." Kami tidak tahu apa yang kami katakana sebagai jawabannya."
"Demi Allah", kata Aisyah." Aku tidak akan bertobat kepada Allah, aku lebih tahu jika aku membenarkan omongan itu, padahal Allah tahu, berarti aku berkata apa yang tidak aku perbuat jika aku menyanggah omongan orang itu, niscaya mereka akan percaya padaku.aku akan dapat berkata seperti apa yang dikatakan Yakub"Aku kan sabar.hanya kepada Allah Aku mohon perlindungan terhadap apa yang kamu ceritakan."
Perstiwa terjadi setelah 22 hari tersebar kabar bohong,setelah 22 hari rumah Rasulullah diselimuti mundung, seakan akan mendung itu tak mau beranjak dan terus bergelantung serta terasa semakinberat seperti yang akan memporak-porandakan rumah tangga Rasulullah.
Kisahnya bermula ketika Aisyah mendapat giliran untuk berangkat bersama Rasulullah dalam satu perang,guna merawat tentara yang terluka.yaitu perang melawan Bani Musthaliq,Rasulullah memperoleh kemenangan. Bersiap-siaplah rombongan akan kembali ke Medinah.Sebagai istri Nabi Aisyah di persilahkan masuk kedalam sekedup diangkat,tiba-tiba Aisyah merasa hendak buang hajat. Segera dia pergi lebih dahulu untuk keperluan itu. Takkala dia kembali kedalam sekedupnya,didapatinya kalung yang biasanya terikat dilerernya hilang.Kembalilah dia ketempat buang hajat dan memcarinya disana,Akhirnya kalung itu ditemuinya disana.
Tapi,Sebelum Aisyah kembali kedalam sekedupnya,betapa terkejutnya Aisyah,dilihatnya orang-orang telah berangkat. Ia tidak pergi dari tempat itu, dengan harapan rombongan itu tentu akan kembali kesana kalau mengetahui dia tidak ada.Tapi harapan tinggal harapan, rombongan itu betul-betul tidak tau dan mingira bahwa Aisyah tetap berada dalam sekedupnya.
Rombongan Rasulullah akhirnya sampai di Medinah,beberapa tentara menurunkan sekedup, barulahmereka sadar bahwa Aisyah tidak ada didalamnya,semua terkejut atas kejadian yang tak terduga itu.
Ya,sesungguhnya Aisyah tertidur ditempat penantiannya, dengan harapan rombongan itu pasti akan kembali. Tapi malang dugaan Aisyah meleset. Semua orang tidak mengetahui keadaan sesungguhnya. Meskipun demikian di tempat Aisyah tertidur itu lewat seorang sahabat Shafwan bin al-Mu'athal as-Salmi. Ketika sampai ditempat Aisyah, betapa terkejutnya Shafwan melihat wanita itu. Ia mengnal Aisyah, lalu berucap :"Wahai istri Rasulullah Apakah anda tertinggal ? Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu."
Aisyah tidak menjawab, lalu Shafwan mendekatkan ontanya seraya berkata :"Naiklah !" sembari menjauh dari Aisyah. Lalu Aisyah naik dan memengang kepala onta, berangkatlah mereka ke Medinah, sementara Shafwan menuntutnya.
Melihat Aisyah kembali, seluruh kaum muslimin merasa lega dan gembira. Tapi orang dan kaun munafikin iri dan dengki terhadap islam dan nabi. Waktu melihat Aisyah duduk di atas onta dan Shafwan menuntunnya. Mereka mengeluarkan ucapan-ucapan yang batil dan bohong tentang ummul mukmin Aisyah. Mereka telah menuduh Aisyah telah berhubungan gelap dengan Shafwan, melalui lidah mereka yang penuh dusta,"Istri nabi kalian telah bermalam bersama seorang laki-laki hingga pagi…….'
Tersebar luaslah kabar dusta itu disegenap penjuru Madinah al-Munawarah sehimgga sampai ketelinga Rasulullah, Abu Bakar dan Ummu Ruman orang tua Aisyah. Awan mendung meliputi rumah tangga Rasulullah Seperti kisah diatas.
Setelah Aisyah berkata seperti apa yang dikatakan Yakub :"Aku akan sabar. Hanya kepada Allah aku mohon pertolongan terhadap apa yang engkau ceritakan."Tiba-tiba turunlah wahyu Allah kepada Rasulullah. Turunnya wahyu itu seperti mutiara disiang hari. Rasulullah menyeka peluh yang membasahi dahinya dan berkata :"Wahai Aisyah bergembiralah ! Allah menurunkan wahyu tentang bebasnya kamu dari berita bohong itu, mak kegembiraan meliputi semua orang yang berada di rumah itu.
Kemudian pergilah Rasulullah menemui orang-orang di masjidnya dan beliau membacakan kepada mereka apayang turun berkenaan dengan Aisyah :"Sesungguhnya orang-orang yangmembawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga,janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan atas dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya azab yang besar."
Mengapa diwaktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukmin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri serta mengapa mereka tidak berkata :"Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." Sekiranya tidak karunia allah dan Rahmat-Nya kepada semua kamu didunia danakhirat, niscaya kamu ditimpa azabyang besar karena pembicaraan kamu tantangberita bohong itu. Ingatlah ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut, kamu katakana dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun dan kamu menganggapnya sesuatu yang ringan, padahal itu sisi Allah hal itu besar. Mengapa kamu tidak berkata ketika mendengar khabarbohong itu :"Sekali-kali itu tidaklah pantas kita perkatakan ini. Maha suci engkau ya Tuhan kami, ini adalah dusta yang besar." Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali berbuat seperti itu untuk selama-lamanya,jika kamu orang yang beriman. Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Allah maha mengetahui dan naha bijaksana. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita yang amat keji itu terdengar di kalangan orang-orang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan diakhirat. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barang siapa yang mengikuti langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah dan Rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu vbersih dari perbuatan keji dan mungkar itu untuk selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Allah maha memdengar dan maha mengetahui.
Aisyah kembali ke rumah Rasulullah seraya memuji dan bersyukur kepada Allah S.W.T. Ummul Mukminin Aisyah telah keluar dari ujian yang keras dan Allahlah yang telah melepaskannya dari ujian yang amat berat itu sehingga ia dapat hidup kembali bersama Rasulullah. Bahkan setelah itu derajat kemuliaan Aisyah di mata Rasulullah semakin tinggi "Hai Aisyah, citamu di hatiku bagaikan tali yang teramat kuat." Sampai nabi wafat dipangkuannya.

Tidak ada komentar: